Oleh:
Mardiana
Manusia
memiliki organ atau alat-alat ekskresi yang berfungsi membuang zat sisa hasil
metabolisme. Zat sisa hasil metabolisme merupakan sisa pembongkaran zat
makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat
warna empedu.
Ekskresi merupakan
proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, seperti CO2, H2O,
NH3, zat warna empedu dan asam urat. Beberapa istilah yang erat
kaitannya dengan ekskresi adalah sebagai berikut.
1.
Defekasi : yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan
makanan yang disebut feses. Zat yang dikeluarkan belum pernah
mengalami metabolisme di dalam jaringan. Zat yang dikeluarkan meliputi zat yang
tidak diserap usus sel epitel, usus yang rusak dan mikroba usus.
2.
Ekskresi : yaitu pengeluaran zat sampah sisa metabolisme
yang tidak berguna lagi bagi tubuh.
3.
Sekresi : yaitu pengeluaran getah oleh kelenjar
pencernaan ke dalam saluran pencernaan. Getah yang dikeluarkan masih berguna
bagi tubuh dan umumnya mengandun genzim.
4.
Eliminasi : yaitu proses pengeluaran zat dari rongga
tubuh, baik dari rongga yang kecil (saluran air mata) maupun dari rongga yang
besar (usus).
Tujuan Ekskresi
§ Mengekskresikan zat-zat yang merugikan bagi
tubuh, antara lain :
1.
urea, asam urat,
amoniak, creatinin
2.
garam anorganik
3.
bacteri dan juga
obat-obatan
§ Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah
§ Membantu keseimbangan air dalam tubuh, yaitu mem-pertahankan
tekanan osmotik ektraseluler
§ Mengatur konsentrasi garam dalam darah dan
keseim-bangan asam basa darah.
A.GINJAL (REN)
Ginjal merupakan alat
ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, antara lain menyaring darah
sehingga menghasilkan urine; mengekskresikan zat-zat yang membahayakan tubuh.
misalnya protein-protein asing yang masuk ke dalam tubuh, urea, asam urat. dan
bermacam -macam garam; mengekskresikan zat-zat yang jumlahnya berlebihan,
misalnya kadar gula darah yang melebihi normal; mempertahankan tekanan osmosis
cairan ekstraseluler; dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa.
Fungsi ginjal
·
Menyaring zat-zat sisa
metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
·
Mempertahankan dan
mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
·
Menjaga tekanan osmosis
dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
·
Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau
basa melalui urin.
·
Mengeluarkan sisa-sisa
metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.
Bagian-bagian ginjal
Bagia-bagian Ginjal
1. Korteks(kulit ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
2.Medula(sumsum ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk
kerucut(piramida). Di sini terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus
kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
3.Rongga ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu
tempat penampungan urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih
melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
B.
KULIT (INTEGEMENTUM)
Kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar.
§ Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan
selalu mengelupas.
§ Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
§ Stratum granulosum, mengandung pigmen
§ Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
C.HATI ( HEPAR)
Hati
merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan
atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi
(arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus
oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu
yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat
sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
1.
Menyimpan kelebihan gula
dalam bentuk glikogen (gula otot)
2.
Merombak kelebihan asam
amino (deaminasi)
3.
Menawarkan racun
4.
Membentuk protombin dan
fibrinogen
5.
Membentuk albumin dan
globulin
6.
Mengubah provitamin a
menjadi vitamin a
7.
Tempat pembentukan urea
8.
Menghasilkan empedu
9.
Tempat pembentukan dan
penghancuran eritrosit yang telah tua
D. Paru-paru
Pembahasan tentang organ paru- paru sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Pembahasan tentang organ paru- paru sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Paru-paru
mengeluarkan zat sisa yang berupa CO2 dan uap air. pertukaran
CO2 yang dikeluarkan tubuh dengan O2 yang
diserap tubuh terjadi di Alveolus.
KELAINAN-KELAINAN PADA ALAT EKSKRESI1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2.Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.l
4. Gagal ginjal adalah kelainan ginjal yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai alat penyaring darah). Penderita
gagal ginjal dapat ditolong dengan cuci darah secara berkala. Dengan
menggunakan alat yang disebut dialisator. Namun alat ini tidak bisa memperbaiki
kerusakan ginjal yang tetap/permanen. Penderita gagal ginjal tetap dapat
ditolong dengan mencangkok ginjal. Ginjal sakit yang dimiliki penderita
biasanya diambil. Kemudian ginjal yang sakit tersebut diganti ginjal yang sehat
dari donor yang sesuai.
5.Batu ginjal terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang makin lama makin mengeras dan membesar. Endapan ini pada mulanya terdapat di rongga ginjal, kemudian terbawa arus urine, juga terdapat di ureter dan kantong kemih. Batu ginjal dapat dihilangkan dengan beberapa cara antara lain dengan pengobatan, yaitu mengkonsumsi obat yang dapat menghancurkan batu ginjal. Namun bila dengan pengobatan sulit hancur dapat dilakukan dengan pembedahan untuk mengambil batu ginjal tersebut.
6.Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang
penderitanya mengeluarkan urine terlalu banyak. Penyebab penyakit ini adalah
kekurangan hormon ADH (Anti Diuretic Hormone), yaitu hormon yang mempengaruhi
proses reabsorbsi cairan pada ginjal. Bila kekurangan hormon ADH, jumlah urine
dapat meningkat sampai 30 kali lipat.
7.Nefritis adalah peradangan pada
nefron terutama glomerulus. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus.
8.Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
9. Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
10.Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
11. Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter.
12.Sirosis hati adalah kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan obat-obatan, infeksi bakteri. atau komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan kematian. Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati. sampai transplantasi hati.
13.Hepatitis adalah radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan. menghindari kontak langsung dengan penderita hepatitis dan tidak menggunakan jarum suntik untuk pemakaian lebih baik satu kali. Beberapa hepatitis. antara lain hepatitis A dan B. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna kuning. bahkan kecokelatan seperti teh.
14. Gangren adalah kematian jaringan lunak yang disebabkan oleh gangguan pengaliran darah ke jaringan tersebut. Gangren sering terjadi di tangan dan kaki karena gangguan aliran darah. Ganggren banyak terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis yang sudah lanjut. Jaringan yang terkena mula-mula menjadi kebiruan dan terasa dingin jika disentuh. kemudian menghitam dan berbau busuk. Untuk mengatasi infeksi diperlukan antibiotik. Pada keadaan yang tidak tertolong bagian tubuh yang terkena gangren harus diamputasi.
Referensi
§ Erlangga
§ Tiga
Serangkai