Fotosintesis
1.
Latar Belakang
Masalah
Fotosintesis
adalah sebuah proses yang terjadi pada tumbuhan maupun pada alga dimana terjadi
peristiwa perubahan energi dari energi
cahaya menjadi energi kimia untuk kebutuhan makhluk hidup itu sendiri.Pada
gangng biru Cyanophyta dan bakteri fotosintesis berlangsung dengan menggunkan
energi kimia dan memanfaatkan zat hara,
Carbondioksida, air, dan menggunakan sinar matahari dan melepaskan Oksigen sebagai hasil.
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai
cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misal, prosesnya dimulai dengan
energi cahaya yang diserap oleh protein berklorofil
yang disebut pusat reaksi
fotosintesis.
Klorofil disimpan dalam kloroplas. Pada tumbuhan,
protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan
pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam
bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk
memisahkan elektron dari zat
seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia
menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan
dalam suatu rangkaian reaksi
Proses fotosintesis
tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya
pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik.
Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan proses
fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju fotosintesis
pada tumbuhan. Hal ini dapat
terjadi karena perbedaan energi yang
dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya.[14] Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi
pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap
berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut.[14] Perbedaan kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut
disebabkan adanya perbedaan jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun.[14]
2.Cara Kerja Fotosintesi (Metode)
Dari semua radiasi Matahari yang
dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).[18] Cahaya tampak terbagi
atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru (410 - 500
nm), dan violet (< 400 nm).[19] Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis . Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap
cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya
yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang
berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas mengandung
beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a terutama menyerap cahaya
biru-violet dan merah, sementara klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye dan
memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi
terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya menyebabkan
lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya akan
disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini
merupakan awal dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Kloroplas terdapat pada
semua bagian tumbuhan yang berwarna
hijau, termasuk batang dan buah yang belum
matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan
dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan
ruang yang disebut stroma Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang
antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang
bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri
terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat terjadinya reaksi terang
dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran tilakoid Bila sebuah
granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein, klorofil a,
klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara
keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan
juga ion-ion logam seperti mangan
(Mn), besi (Fe), maupun tembaga (Cu) Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi
energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk
di dalam stroma Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan
sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Walaupun semua sel pada bagian hijau pada tumbuhan
memiliki kloroplas, sebagian besar energinya diserap di dalam daun. Sel pada
jaringan dalam daun, disebut mesofil, dapat
mengandung antara 450.000 sampai 800.000 kloroplas pada setiap milimeter
persegi pada daun. Permukaan daun secara sergam tertutupi oleh kutikula lilin yang tahan air
yang melindungi daun dari penguapan yang
berlebihan dan mengurangi penyerapan sinar biru atau ultraviolet untuk mengurangi pemanasan. Lapisan epidermis yang tembus
pandang memungkinkan cahaya untuk masuk melalui sel mesofil palisade tempat
sebagian besar fotosintesis berlangsung
Pembahasan
Reaksi terang
Reaksi terang adalahadalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan
molekul air dan cahaya
Matahari. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena
Reaksi terang
melibatkan dua fotosistem yang saling bekerja sama, yaitu fotosistem I dan II. Fotosistem I (PS I) berisi pusat reaksi P700,
yang berarti bahwa fotosistem ini optimal menyerap cahaya pada panjang
gelombang 700 nm, sedangkan fotosistem II (PS II) berisi pusat reaksi P680 dan
optimal menyerap cahaya pada panjang gelombang 680 nm.
Mekanisme
reaksi terang diawali dengan tahap dimana fotosistem II menyerap cahaya
Matahari sehingga elektron klorofil pada PS II tereksitasi dan menyebabkan
muatan menjadi tidak stabil.
Untuk menstabilkan kembali, PS II akan
mengambil elektron dari molekul H2O yang ada disekitarnya. Molekul
air akan dipecahkan oleh ion mangan (Mn) yang bertindak sebagai enzim. Hal ini akan mengakibatkan pelepasan H+ di
lumen tilakoid.
Dengan
menggunakan elektron dari air, selanjutnya PS II akan mereduksi plastokuinon
(PQ) membentuk PQH2.
Plastokuinon merupakan molekul kuinon yang
terdapat pada membran lipid bilayer tilakoid. Plastokuinon ini akan mengirimkan
elektron dari PS II ke suatu pompa H+ yang disebut sitokrom b6-f
kompleks. Reaksi keseluruhan yang terjadi di PS II
adalah[38]:
2H2O + 4 foton + 2PQ + 4H-
→ 4H+ + O2 + 2PQH2
Reaksi Gelap
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa difosfat
karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat.
] RuBP merupakan
enzim alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis
perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas. Pertama,
reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH
Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+
ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma
yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+,
yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi
cahaya.[41] Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi
gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplasi.
Fikasasi CO2 melewati
proses karboksilasi, reduksi, dan regenerasi. ]Karboksilasi
melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP membentuk dua molekul
3-fosfogliserat(3-PGA).
Kemudian pada
fase reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida
dalam 3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).
Reduksi ini
tidak terjadi secara langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama
diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat
(1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP.[42] ATP ini timbul dari fotofosforilasi dan ADP yang
dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan cepat menjadi
ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan.
Bahan pereduksi yang sebenarnya adalah NADPH,
yang menyumbang 2 elektron.[42] Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP
menjadi ATP.[42]
Pada fase regenerasi,
yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2
tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan melalui stomata.[43] Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2
yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP,
kemudian daur dimulai lag
Tiga putaran
daur akan menambatkan 3 molekul CO2
dan produk akhirnya
adalah 1,3-Pgaldehida
Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati, sebagian
lainnya dibawa keluar.
Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi konstan di kloroplas,
tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa fosfat digunakan sitosol untuk
membentuk sukrosa.
Siklus Hatch-Slack
Enzim
phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan mengikat CO2
dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat. ksaloasetat akan diubah menjadi malat. Malat akan terkarboksilasi menjadi
piruvat dan CO2.
Piruvat akan kembali menjadi PEPco, sedangkan
CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin yang berlangsung di sel bundle
sheath dan melibatkan enzim RuBP. Proses ini dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di
sel mesofil. Dalam keseluruhan proses ini, digunakan 5 ATP
KESIMPULAN
Berikut adalah
beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
- Intensitas cahaya. Laju
fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
- Konsentrasi karbon dioksida. Semakin
banyak karbon dioksida di udara, makin
banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis.
- Suhu. Enzim-enzim
yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu hingga batas toleransi enzim.
- Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan
menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
- Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat
berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah
atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
- Tahap pertumbuhan.
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk
tumbuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar