Jumat, 21 September 2012

PERANAN METODE DISKUSI MODEL JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA


Disusun oleh:
Mardiana
A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan alam  (IPA) telah melaju dengan pesatnya karena  selalu  berkaitan  erat  dengan  perkembangan  teknologi  yang  memberikan wahana yang memungkinkan perkembangan tersebut. Perkembangan yang pesat telah menggugah para pendidik untuk dapat merancang dan melaksanakan pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPA, yang dapat menunjang kegiatan sehari-hari dalam masyarakat.
Oleh karena itu, untuk dapat menyesuaikan perkembangan tersebut menuntut kreatifitas dan kualitas sumber daya manusia harus ditingkatkan yang dapat dilakukan melaui  jalur  pendidikan.  Untuk  meningkatkan  kualitas  peserta  didik  melalui pengajaran IPA (biologi), guru diharapkan tidak hanya memahami disiplin ilmu IPA (biologi), tetapi hendaknya juga memahami hakikat proses pembelajaran IPA (biologi) yang mencakup tiga ranah  kemampuan,  yaitu  kognitif,  afektif  dan  psikomotor.  Oleh  karena  itu, pengalaman belajar IPA (Biolog) harus memberikan pertumbuhan dan perkembangan siswa pada setiap aspek kemampuan tersebut.
Dalam KTSP, kurikulum IPA (Biologi) menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses pengetahuan alam dan menekankan agar peserta didik menjadi pelajar aktif dan luwes. Hal ini berarti bahwa proses belajar mengajar IPA(biologi)  di SMP  tidak  hanya  berlandaskan  pada  teori  pembelajaran  perilaku,  tetapi  lebih menekankan pada prinsip-prinsip belajar dari teori kognitif.
Pembelajaran IPA (Biologi) di SMP, penguasaan materi masih sangat rendah atau belum berhasil dengan baik. Dari  sejumlah siswa yang diteliti hanya 50% siswa  yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah  .  Maka dari itu perlu segera mendapat penanganan dan perhatian peulisi. Selain rendahnya prestasi belajar siswa, setiap siswa tidak punya keberanian untuk berbicara di depan kelas, maupun bertanya atau menjawab  pertanyaan yang diajukan. Sikap tidak percaya diri siswa dan tidak adanya keberanian untuk berbicara di depan kelas, Mendorong peneliti untuk mengadakan penelitian
Pola pembelajaran yang dilakukan selama ini, hanya mengandalkan  satu macam metode yang dianggap sesuai dengan kondisi sekolah yaitu metode ceramah dan jarang mengunakan metode dan model-model dalam pembelajaran. Sehingga pembelajaran yang diharapkan belum tercapai dan prestasi belajar secara maksimal sulit untuk dicapai.
Sesuai  dengan  faham  konstruktivisme,  pengetahuan  itu  dibangun  sendiri dalam pikiran siswa, pengetahuan tersebut dapat diperoleh dari pengalaman fisik dan juga dari orang lain melalui transmisi sosial. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanjaya Wina (2005)  menyatakan bahwa pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari otak seorang guru kepada siswa, siswa sendiri yang harus memaknai apa yang telah  diajarkan  dengan  menyesuaikan  terhadap  pemahamannya.  Dan  salah  satu penerapan  konstruktivisme  dalam  pembelajaran  di  sekolah  adalah  pembelajaran metode diskusi model jigsaw.
B.     Tinjauan Tentang Prestasi Belajar
a.  Pengertian Belajar
Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Purwanto mengemukakan: "Belajar berhubungan dengan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi ini, dimana perubahan tingkah laku tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan, respon pembawaan, kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seseorang."
Hal  lain  dikemukakan  oleh  Ahmad  Mudzakir  dan  Joko  Sutrisno bahwa:  "belajar  merupakan  suatu  usaha  atau  kegiatan  yang  bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku,   sikap   kebiasaan,   ilmu   pengetahuan,   keterampilan,   dan   lain sebagainya."
Belajar juga merupakan proses pengumpulan atau penghafalan suatu fakta dalam bentuk informasi atau materi pelajaran, demikianlah sebagian orang menafsirkan arti belajar.
Menurut Gagne yang dikutip Nurdin Ibrahim (2003) memaparkan bahwa :
Belajar  sebagai  suatu  perubahan  dalam  disposisi  atau  kapabilitas manusia.  Perubahan  dalam  menunjukkan  kinerja  (perilaku)  berarti belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa. Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku yang berlainan, seperti pengetahuan sikap, keterampilan, kemampuan, informasi, dan nilai.
a.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut  Kartini Kartono (2003) kegiatan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal yang dapat dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), diantaranya meliputi:
 Intelegensi , Bakat ,  Minat dan perhatian  Kesehatan jasmani . Cara belajar
Menurut teori diskritif Asri Budiningsih (2004: 13) bila isi materi pelajaran diorganisasi dengan menggunakan model elaborasi (metode), maka perolehan  belajar dan retensi (hasil ) akan meningkat
 Dengan demikian belajar akan lebih meyenangkan dan hasil belajar lebih baik jika kita dapat menggunakan model-model atau metode yang menunjang
C.    Metode  Diskusi.Model Jigsaw
a.       Pengertian  Jigsaw
Jigsaw adalah suatu struktur multi fungsi struktur kerjasama belajar. Jigsaw dapat digunakan dalam beberapa hal untuk mencapai berbagai tujuan tetapi terutama digunakan untuk persentasi dan mendapatkan materi baru, struktur ini menciptakan saling ketergantungan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif teknik jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang ditingkatan   untuk   mengembangkan   keahlian   dan   keterampilan   setiap   anggota kelompok, teknik jigsaw terdiri dari dua bentuk diskusi yaitu diskusi kelompok ahli dan diskusi kelompok asal sehingga dalam metode pembelajaran ini tergantung pada dan belajar dari orang lain dan menciptakan saling ketergantungan bagi tiap anggota kelompok.
Teknik jigsaw digunakan untuk mengembangkan keahlian dan keterampilan yang    diperlukan    untuk    menggolongkan    aktivitas    yaitu    mendengarkan, menyampaikan, kerjasama, refleksi dan keterampilan memecahkan masalah. Metode jigsaw  adalah  suatu  metode  kerja  kelompok  untuk  belajar  dan  partisipasi  dalam kelompok, dengan kegiatan sebagai berikut:
 Listening  (mendengarkan),    Speaking-student (berkata),  Kerjasama setiap anggota  .  Refleksi  .  Berfikir kreatif,
b.   Pelaksanaan Pembelajaran Model  Jigsaw
Untuk  pelaksanaan  pembelajaran  metode diskusi model  jigsaw,  langkah-langkah pokok yang dilakukan adalah:
a.pembagian tugas,
b. pemberian lembar ahli,
c. mengadakan diskusi
d.dan mengadakan kuis.

c.   Peranan Guru dalam Pembelajaran Model  Jigsaw
Peranan guru dalam pembelajaran model jigsaw antara lain:
1.     Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas.
2.Menempatkan siswa secara heterogen dalam kelompok-kelompok kecil (5-6 orang dalam setiap kelompoknya)
3.  Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa baik tugas individu maupun tugas kelompok dengan sejelas-jelasnya.
4.Memantau  berlangsungnya  kerja  kelompok-kelompok  kecil  yang  telah dibentuk untuk mengetahui bahwasanya kegiatan berlangsung denganlancar.
Dalam hal ini guru menyediakan kesempatan kepada siswa dengan seluas-luasnya untuk memperoleh pengalaman belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
5.  Mengevaluasi  hasil  belajar  siswa  melalui  tes  tertulis.  Penilaian  dilakukan terhadap proses dan hasil belajar siswa.

d.  Tujuan Teknik Jigsaw, antara lain:
1)  Menyajikan metode alternatif di samping ceramah dan membaca
2)  Mengkreasi  kebergantungan  positif  dalam  menyampaikan  dan  menerima
informasi di antara anggota kelompok untuk mendorong kedewasaan berfikir
3)  Menyediakan kesempatan berlatih berbicara dan mendengarkan untuk melatih kognitif siswa dalam menerima dan menyampaikan informasi.

e.Keunggulan Model jigsaw
Materi pada sistem Koordinasi dan Alat Indra ini sangat padat dan begitu banyak dijumpai istilah-istilah dalam bahasa latin dalam pembahasannya, oleh karena itu dengan menggunakan  metoe diskusi model  jigsaw ini materi yang begitu banyak dapat terkover seluruhnya. Setiap siswa akan berusaha menguasai materi yang diberikan atau yang ditugaskan kepada mereka, dan sebagian lainnya akan mendengarkan penjelasan siswa lainnya,mereka saling bertukar  informasi dan berdiskusi terhadap materi yang dubahas,
D.    Peranan Metode Diskusi Model Jigsaw Dalam Meningkatkan  Hasil Belajar Biologi
Pada Penerapan Metode Diskusi Model Jigsaw  ini penulis setelah melaksanakan pembelajaran kemudian mengadakan  tes secara tertulis untuk melihat hasil belajar siswa dan mengadakan observasi terhadap kemampuan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan siswa, dan juga mengadakan wawancara terhadap beberapa siswa mengenai metode diskusi model jigsaw ini.
Dari hasil tes pada siklus 1 ( pertama)  hasil belajar siswa sudah mulai ada peningkatan, dibandingkan dengan kondisi awal yang sangat rendah. Dan ketika pembelajaran mulai diterapkan ada beberapa siswa yang masih bingung dengan dengan metode diskusi model jigsaw ini, dan hasil wawancarapun didapat banyak siswa merasa tertarik dan senang dengan penerapan metode diskusi model jigsaw ini.walaupun tidak semua kelompok pada saat pembelajaran berlangsung (ketika berdiskusi) maju untuk presentasi, hanya beberapa kelompok  yang maju. Padahal penulis sudah berusaha membangkitkan siswa untuk berbicara di depan kelas, bertanya maupun menjawab pertanyaan.
Pada siklus ke 2, hasil belajar siswa sangat mengembirakan penulis ,hampir semua siswa sudah tuntas hasil belajarnya atau rataa-rata  di atas standar. Hal ini terlihat jelas dari siswa yang sangat antusias dan saling berebutan untuk presentasi, bertanya maupun menjawab pertanyaan.ketika pembelajaran ini berlangsung .
Pada siklus terakhir ini terbukti, bahwa hasil belajar siswa meningkat mencapai hasil yang diharapkan dengan menggunakan model jigsaw. Melalui model jigsaw ini siswa dapat belajar lebih aktif, berani presentasi di depan kelas, berani bertanya, dan berani menjawab pertanyaan, dan dengan model jigsaw ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terutama pada pembelajaran IPA (Biologi)
            Dengan demikian penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi model jigsaw pada mata pelajaran IPA (Biologi) di Sekolah Menengah Pertama sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar  terutama pada mata pelajaran biologi.

DAFTAR PUSTAKA
Aronson,  Elliot.  The  Jigsaw  Classroom,  Web  Site  Copyright -2006,  SocialPsycology Network.
Tersedia : http://www.jigsaw.org (13 Juli 2006) Cooper, Robert. Improving Intergroup Relation: Lessons Learned From Cooperative
Learning Programs, Journal of Social Issues, 12/22/2000/Slavin, Robert. E.
Bobie de Potter dan Mike Hernack  Quantum Learning, Membiasakan belajarNyaman dan Menyenangkan, Kaifa Bandung 2008
Budiningsih, Asri Belajar dan Pembelajaran . Rineka Cipta Jakarta 2005
Ibrahim, Nurdin.  Hasil Belajar Fisika Siswa SLTP Terbuka ,Tanjung Sari Sumedang 2003
Kartini, Kartono  Bimbingan  Belajar SMA dan Perguruan Tinggi ,pta Jakarta 2003
Masturoh, Pengaruh Pembelajaran Cooperatif Learning Dengan model Jigsaw
Terhadap Hasil Belajar matematika, (Skripsi FITK UIN Syarif  Hidayatullah Jakarta : 2005)
Sanjaya, Wina. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2005
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan: dengan  pendekatan baru. Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Purwanto, M. Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005
Zuhriyah,  Pengaruh  Pembelajaran  Cooperatif  Learning  Dengan  Teknik  Jigsaw Terhadap  Hasil  Belajar,  (Skripsi  FITK  UIN  Syarif  Hidayatullah  Jakarta  : 2005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar